Saturday, December 24, 2011

[FanFiction] Love Crime : Burning Leaves


Love Crime : Burning Leaves

Author : cmELFb
Casts :
Jay Kim TRAX
Kangta H.O.T
Siwon SJ
Kim JungMo TRAX
Kim HeeChul SJ
Kangin SJ
No Minwoo
Kang Jungwoo
Geum ChangMi
Genre : Flashback, angst, thriller
Recommended Song : TRAX - Scorpio, TRAX - Are You Ready?, Ayumi Hamasaki - Never Ever, etc.


Hello~ this is author cmELFb~
masih sempat-sempatnya saya melanjutkan LC disaat Ujian Akhir Semester =_=
tapi, demi para readers dan juga mengejar Deadline yg kira2 harus tamat paling telat Januari 2012 #curcol

Tapi pada akhirnya chapter ini malah mengendap selama 1 bulan T__T author malas memang..

Btw, Chapter ini tadinya mau dibikin LC Special nya Jay.
Cuma, karena sambungan dari Chapter sebelumnya.. Ya, mo gimana lagi, biar lebih jelas jadiin Series wae.
Dan, chapter ini lebih menceritakan tentang Flashback kehidupannya Jay dulu.
Biar lebih jelas, baca Profile nya Jay dulu ya ^^
Love Crime, The Story I Didn't Know : The Smooth Criminal

Enjoy~


____________

Author POV


"KANGTA HYUNG?!"

"YongDeok-ah..
Aku kembali.."

Untuk pertama kalinya kedua saudara yg telah terpisah bertemu..
"Hyung..
Kau masih hidup.." Jay tidak mampu berkata banyak, air matanya mulai mengalir secara perlahan.
"Ya, aku masih hidup..
Maafkan aku, karena aku tidak bisa berada dengan kalian..
Disaat-saat terakhir Ibu..
Dan juga, aku tidak ada di kejadian di mana Ayah dan Siwon juga pergi.." laki-laki itu berjalan menghampiri Jay.

Mereka langsung berpelukan erat melepas rindu.
Kali ini air mata Jay tumpah..
"Hyung! Selama ini kau pergi kemana saja?
Kenapa kau tidak kembali?

Dan juga, kau tahu betapa kesepiannya aku?!
Aku ditinggal sendiri oleh kalian semua!
Bahkan aku tidak tahu kau masih hidup!

Kau tega, hyung!
Dasar Brengsek!!" Jay mengeluarkan seluruh emosi yg selama ini ia pendam. Tentang rasa kesepian, dan sakit hati karena ditinggal oleh seluruh kerabatnya.

Kangta tidak dapat mengelak dari perkataan adiknya sendiri,
"YongDeok-ie..
Tenanglah..
Aku tahu aku ini memang brengsek.
Ayah sudah membenciku,
Aku bukanlah seorang Kakak yg baik.
Bahkan aku tidak pernah memunculkan diriku lagi ditengah keluarga kita..

Dan disaat kau yg tertinggal..
Bahkan aku tidak pernah mendatangimu..

Tapi, asal kau tahu..
Aku ini sudah diusir dan sudah tidak dianggap sebagai bagian dari keluarga kita..
Aku tidak pantas muncul lagi di keluarga kita..
Aku sama sekali tidak pantas menjadi Hyung mu..

Betapa durhakanya diriku..
Aku tega meninggalkan Ibu, Ayah, dan juga adik-adikku..
Dan setelah itu aku tidak pernah kembali, sampai kenyataannya mereka sudah meninggalkanku ku..
Yang tersisa hanyalah kau, YongDeok-ah.." ia menjawab dengan pasrah, hatinya masih dingin karena apa yg Ayahnya perbuat padanya.

"Kalau begitu, kenapa kau tidak pernah menghubungiku?!
Bagaimanapun juga kau ini tetap Kakakku!
Seharusnya kau yg menjaga dan memimpin!" sekali lagi Jay melampiaskan emosinya.

Kangta menghela napasnya, bersiap untuk mengatakan sesuatu yg lebih dalam,
"Bukan..
Aku bukan lagi Kakakmu..
Aku ini Ahn Chil Hyeon.

Walau kau sebut aku begitu,
Aku merasa tidak pantas, sama sekali tidak berguna menjadi seorang kakak seperti ini.."

"TEGANYA KAU MENGGANTI NAMA KELUARGA KIM!!
KAU BENAR - BENAR SUDAH KETERLALUAN HYUNG!
SEKARANG KAU INGIN MENINGGALKAN KU LAGI HAH?!" kali ini Jay sudah diluar kendali, ia mulai mengamuk dan bersiap untuk menghantam kakaknya sendiri..

ChangMi sedari tadi memperhatikan mereka berdua..
Ia sama sekali tidak mengerti, tapi melihat Jay yg sudah mengamuk, ia berusaha untuk melerai mereka berdua,
"Jay Ahjussi BERHENTI!!
APA AHJUSSI MAU BERTENGKAR DI DEPAN MAKAM IBUMU SENDIRI?!"

Seketika itu juga, tiba - tiba Jay ambruk tepat di depan Kangta.
Secara tiba - tiba Jay kehilangan kesadaran..


--------------

Jay POV

Gelap..
Kenapa mendadak pikiranku serasa berhenti..?
Aku tidak dapat merasakan jiwaku seutuhnya..
Atau, aku ini sedang bermimpi..?
Tapi, kenapa sekarang..?

--------------

Flashback 10 tahun yg lalu..

"YongDeok-ie!! Akhirnya anak Ibu pulang setelah bertahun-tahun di Amerika!!"
"Ibu!! Waah, aku rindu sekali pada ibu!"
"Eh, hyung!! Selamat datang kembali!! ^^"
"Wah, wah.. Jadi kau sudah pulang eh?
Bagaimana di Amerika?"
"Check this out! My New Name : Jay!! Hehehe :P"


Saat itu, aku berumur 18 tahun,
Tepat di saat hari aku kembali dari kuliah di Amerika, dan memperkenalkan nama baruku, Jay.
KangTa hyung sudah bekerja, sedangkan Siwon masih bersekolah.
Waktu itu, aku baru tahu bahwa kesehatan Ibu sedang tidak baik, dan Ayah masih sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak sempat memperhatikan Ibu..

-------

Dan beberapa hari setelah kepulanganku, Ayah juga kembali..
Hari itu adalah hari di mana Ibu memintaku untuk bernyanyi yg pertama kalinya sambil menemani Ibu yg sakit.

"YongDeok-ah..
Kau kan sehabis kuliah.. Kau mau bekerja menjadi apa?"
"Hmm, aku ingin membentuk sebuah band.."
"Waah, ide yg bagus!
Ibu tahu kau kan punya suara yg sangat merdu."
"Eh, darimana Ibu bisa tahu? Aku kan tidak pernah bernyanyi di depan Ibu atau siapapun.."
"Itu karena, aku ini Ibumu.
Dan Ibu pasti tahu apapun yg ada di dalam dirimu..
Nah, kalau begitu
Maukah kau menyanyikan sebuah lagu untuk Ibu?
Hanya sekedar untuk menidurkanku ^^"
"tapi, aku tidak yakin suaraku bagus.."
"Bagus atau tidak, yg penting adalah Ibu menerimamu apa adanya :)"
"majimak neol mannaneun gihoe
Useumyeo neon naege malhaene
Goodbye meoreojyeo ga
Some memories hamkke wonhadeon
The memories sarange ppajyeotdeon
Geu ttae modu kkumchoreom

Neomu molgeman wabeorin geolkka
Neomu ppareuge da gan geolkka
Ije dasin, dasin mot bureul
Jagiya... Jagiya~" (TRAX's Jagiyah <3)

"YongDeok-ah, apa yg kau lakukan disini?"
"Appa, aku hanya menemani Ibu.."
"Yeobo, YongDeok-ie suaranya merdu sekali! Dan ia ingin membentuk sebuah Band! Bukankah itu bagus?"
"begitu ya? Kau mau mengikuti jejak kakakmu itu menjadi penyanyi?
Lupakanlah mimpi bodohmu itu, nak. Kau harus bekerja denganku di perusahaan."
"Tapi, APPA! Aku tidak mau bekerja disana!
aku punya minatku sendiri untuk mencapai cita-citaku!"
"YongDeok-ah! Jangan bertindak bodoh!
Untuk apa kau belajar dengan keras selama ini, dan pada akhirnya kau hanya melakukan pekerjaan tidak berguna seperti itu?!"
"Yeobo, kau tidak boleh memaksakan kehendakmu pada YongDeok.. Biarkan dia menentukan masa depannya.."
".........................."


--------

Lalu aku bekerjasama dengan sahabat2ku, meski tanpa ijin Ayahku, tapi aku berusaha untuk terus mengejar impianku dan akhirnya aku membentuk sebuah band sederhana.

Bersama JungMo, Heechul, dan KangIn.. Sahabatku..

"Yaa! YongDeok-ie~ bukankah seharusnya kau bekerja dengan ayahmu?
Sudah untung kau punya kesempatan bekerja di perusahaan besar seperti itu!"
"eish, Heechul-ah!! Lebih baik aku mengamen bersama kalian daripada harus bekerja seperti itu! Membosankan!"
"hyung, apa ayahmu tidak marah?"
"marah? Ayahku sudah terlalu sering marah. Sudah jadi hal biasa.."
"kalau begitu, mulai sekarang kita harus mencari nama band kita!"
"mmmmm, bagaimana kalau...
BAND OF BROTHERS?"
"kenapa?"
"karena kita ini kan sudah sangat dekat seperti saudara!! Hehehehe"
"wah, benar juga! Baiklah, Band of Brothers!!"


Pada saat itu, posisiku adalah vocalis, Heechul di drum, Kangin bermain bass, dan JungMo bermain gitar.. Kita memulai segalanya dari awal, dari sekedar memainkan lagu2 band terkenal, sampai menciptakan lagu sendiri.

Itu adalah saat-saat yg menyenangkan dalam masa mudaku..
Terutama karena aku dan Heechul sudah sangat akrab. Tidak akan pernah bosan bersamanya.. Namun, hal itu tidak sebaik yg kukira..

Beberapa bulan setelah BOB terbentuk, ayahku akhirnya tahu tentang kami. Ia sangat marah padaku dan juga sahabatku.. Aku sangat merasa bersalah pada mereka..

"KALIAN!! YONGDEOK-AH!
JADI SELAMA INI KAU BENAR-BENAR MEMBANTAHKU?! UNTUK APA KAU HIDUP SEPERTI INI DAN BERGAUL DENGAN ORANG-ORANG RENDAH SEPERTI MEREKA?! CEPAT PULANG DAN TINGGALKAN MEREKA!"
"Ahjussi, maaf bila aku lancang..
Tapi kami dan Jay tidak pernah melakukan hal yg buruk.."
"APA KAU BILANG?! Oh! Apakah kau ini KIM HEECHUL itu?
DASAR ANAK YATIM PIATU!"
"Appa! Kau tidak perlu berbicara seperti itu di depan sahabatku!
Kau sudah keterlaluan, ayah! Lebih baik aku pergi dari sini!
Kangin, JungMo.. Dan Heechul-ah.. Maafkan aku..."


Dan sejak saat itu, BOB bubar. mungkin aku sudah tidak akan pernah bertemu dengan sahabat karibku lagi.. Kecuali JungMo.. Kangin dan Heechul benar-benar menghilang dari hidupku.. Ya, itu benar... Mungkin saja ayahku dengan sengaja menyingkirkan mereka..

Tapi itu tidak cukup untuk menghentikan niatku..
Beberapa lama kemudian aku memutuskan untuk membentuk sebuah band baru bernama TRAX. Masih bersama JungMo, dan juga teman2 baruku.. Minwoo dan Jungwoo.

Kali ini, TRAX berjalan dengan cukup lancar. Saat itu ayahku benar2 sibuk dengan pekerjaannya sampai tidak sempat untuk memikirkanku.
Bisa kukatakan bahwa masa2ku dengan TRAX terasa lebih menyenangkan dari band sebelumnya. Aku juga sudah mempunyai pacar bernama Jang Inyoung, dia adalah seorang model. Saat itu adalah masa yg paling menyenangkan dan menenangkan.

Entah kenapa kebahagiaan itu akan berakhir untuk selamanya.. Sampai aku tidak akan mendapatkan kebahagiaan lagi untuk seterusnya...

Semua karena ulah seseorang..
"Eh, JungMo.. Ini sudah siang, dimana Minwoo?"
"Aku tidak tahu hyung.. Tadi juga Jungwoo menghilang tiba-tiba! Tunggu aku akan mencarinya, hyung!"
"Aish, kemana perginya mereka?!"
....................................................
"Ah, Kim YongDeok sahabatku. Masih ingat dengan sahabatmu ini?"
"Hee.. Heechul?"
"ya benar sekali! Kenapa dengan wajahmu? Kau kelihatan pucat.. Apa kau tidak senang?"
"Kau dan Kangin.. Kemana saja kau selama ini?!"
"seharusnya kau tanya pada Ayahmu itu!
Terimakasih pada ayahmu yg sudah mengusir kami jauh dari keluargamu!
Kaukira kita itu apa?! Apa salahnya dengan anak Yatim Piatu sepertiku ini?! Apakah aku segitu rendahnya? Ayahmu itu terlalu sombong, teman!"
"Hentikan Heechul-ah! Kau tidak perlu marah seperti itu!"
"benar.. Kau sekarang sudah menjadi sombong juga! Karena kau sudah mendapatkan kebahagiaan tanpa ada pengganggu kan?! Bahkan kau bisa jadi menganggapku sebagai pengganggu itu kan?"
"Heechul-ah.. Kau itu sahabatku.. Kenapa kau berubah jadi seperti ini..?"

"Karena kau belum pernah merasakan penderitaan yg kualami selama ini.. Karena Ayahmu!"
"Kau cuma depresi! Lebih baik kau pulang, Heechul!"
"baiklah.. Tapi, ada baiknya jika kaujuga merasakan penderitaan yg sama sepertiku.. Tenang saja aku akan membiarkanmu merasakannya.."
"selamat tinggal, Kim Heechul.."
"perlahan-lahan..."

Dan entah apa yg salah pada diriku.. Seketika itu juga, dunia terasa berbalik..

"HYUNG! MINWOO DAN JUNGWOO! MEREKA..."
"JungMo, ada apa?!"
"Mereka sudah tak bernyawa.. Seseorang membunuh mereka!!"
"APA?!"

Itu adalah pertama kalinya aku melihat Temanku sendiri mati dihadapanku.. Darah bersimpahan dimana-mana.. Tubuh kaku dan pucat tergeletak begitu saja diatas lantai.. Firasatku mengatakan.... Penderitaanku baru saja dimulai...


-------------

2 tahun kemudian...

Tepat disaat aku beruur 20 tahun.
Kondisi Ibu sudah semakin parah.. Tubuhnya sudah benar2 lemah menahan penyakit yg sudah lama dideritanya..

Disaat itu juga, Kangta hyung sedang bertengkar hebat dengan Ayah.
Sampai ia memutuskan untuk tidak kembali lagi..

"Ibu.. Kau butuh sesuatu? Kalau ada katakan saja..."
"ah... Tidak apa-apa.. Asalkan Siwon dan Jay ada disini.. Ibu sudah cukup tenang.."
"Ibu.."
"Ya, anak-anakku?"
"Apapun yg akan terjadi.. Kami selalu mencintaimu, Ibu.."
".......... Terimakasih, sayang..
Ibu akan tidur sebentar.. Jika ayahmu datang nanti, tolong bangunkan Ibu ya.. Sebelum itu.. Maukah kalian menyanyikan sebuah lagu untukku? Aku yakin akan tertidur dengan nyenyak.."
"baiklah, Ibu..

Ne ane nal itjima
Meon naredo gieokhae nareul itjima
Neomu molgeman wabeorin geolkka
Neomu ppareuge da gan geolkka
Ije dasin, dasin mot bureul
Jagiya... Jagiya..."
"Gomawoyo..."


Seketika itu juga, Ibu tersenyum hangat dan memejamkan matanya.. Aku tidak akan pernah menyangka itu adalah terkahir kali aku melihat ibuku tersenyum padaku.. Dan tak lama kemudian, ayahku masuk.

Sontak perlahan Siwon membangunkan Ibu.
"Ibu.. Ayah sudah datang.."
Tidak ada reaksi..
"Siwon-ah. Mungkin ibumu sudah tertidur pulas, lebih baik jangan membangunkannya dulu.."
"Ibu..?"
Tidak ada reaksi...
Kali ini kulihat Ayah memalingkan wajahnya, "Sudah, jangan dibangunkan dulu. Ia pasti sudah lelah.. Ibumu sedang tidur nyenyak.." suara berat itu terdengar sangat tertahan..
Apa mungkin.....
"IBU? bangunlah sebentar, Ayah sudah disini!"
..........................
"Ibu! Bangunlah, kau sendiri yg bilang untuk membangunkanmu jika Ayah datang!"
..........................
"IBU!!!!"

dan pada saat itulah Ayah berlari meminta tolong, untuk menyelamatkan Ibu.. Mungkin itu pertama kalinya kulihat Ayah yg begitu peduli pada Ibu..
"Suster! Tolong selamatkan istriku!!
Apa yg terjadi dengannya?!
Aku mohon, Aku punya uang dan rumah! Ambil saja semua itu!!
Asal kau selamatkan nyawa Istriku!!
Jika perlu, ambil saja nyawaku!!"
"tuan Kim..
Maaf sekali, tapi.. Istri anda sudah tidak tertolong.. Tuhan sudah memanggilnya.. Anda harus bersabar.."


Penderitaanku semakin bertambah.. Hari itu adalah hari yg tak akan pernah kulupakan.. Hari dimana Ibuku meninggalkanku untuk selamanya.. Tidak ada lagi orang yg akan menghibur dan membelaku lagi sepertinya..

Beberapa hari setelah itu, aku memutuskan untuk tinggal di apartemen.. Saat itu musim gugur.. Ayahku berubah menjadi pendiam dan tidak terlalu memperdulikanku.. Aku semakin muak dengannya.. Aku hampir membencinya, karena sebagian besar penderitaanku berasal darinya, Ayahku sendiri..

"Hyung, kau yakin tidak akan tinggal di rumah?"
"Appa, aku akan pergi sekarang.."
"Jagalah dirimu.. Ayah minta maaf apabila ayah sudah menyusahkanmu.."


Aku masih ingat disaat aku meninggalkan rumahku.. Daun2 berguguran..
Pohon2 bewarna coklat dan kuning kelam.. Udara terasa sejuk... Tapi hatiku panas... Dan juga hari itu adalah puncak penderitaanku..


'DUARRR!!!!'



Sebuah sura ledakan terdengar sangat keras di telingaku.. Tepatnya dari arah belakang.. Aku berusaha untuk tidak memalingkan kepalaku, aku berharap itu bukanlah rumahku.. Tapi...
Yg kulihat adalah sebuah ledakan besar dengan api berkobar melahap rumah megahku.. Seketika itu juga, sekujur badanku terasa ikut meledak.. Hatiku sudah terlalu kacau untuk menangis.. Tidak ada yg bisa kulakukan kecuali berteriak minta tolong..

--------------

Saat aku kembali ke Apartemen.. Pikiranku terasa kosong..
Sesampainya tak ada yg mampu kulakukan kecuali menangis meraung-raung..
Penderitaan itu terlalu kejam untuk diterima bertubi-tubi..
Saat itu yg kukenal hanyalah kesedihan, air mata, kehilangan, dan penderitaan..
Aku sudah ditinggal oleh Sahabatku, Ibuku, Kakak-Adikku, dan juga Ayahku dalam waktu yg sangat singkat..
Dalam sekejap hidupku sudah benar-benar hampa..
Tidak ada lg yg akan menghibur dan menemaniku...
Yg ada hanyalah diriku sendiri, yg begitu suram dan menyedihkan..
Seharusnya aku ikut mati, aku todak seharusnya ditingglkan hidup seperti ini...

---------------

Butuh waktu yg cukup lama untuk memendam semua kesedihan itu..
Meski rasa sedih itu masih terasa, tapi diriku ini sepertinya tidak akan menjadi ceria seperti dulu.. Tak ada yg bisa membuatku bahagia.. Jika itu semua sudah musnah..

Tapi, Tuhan masih mengijinkanku untuk menemukan jalan hidup yg baru *alamat rumah gw yea. Map ganggu* aku ingat masih ada JungMo bersamaku..

"Hei, Jay hyung!
Mau tidak bekerja denganku?"
"kerja apa?"
"tadinya aku mencoba jadi guru TK.. Tapi sepertinya tubuhku ini tidak terlalu praktis dengan pekerjaan itu.. Jadi.. Ayo kita ke kantor Polisi!"
"Polisi..?
Ya, baiklah..."

"Nah, jadi ini tuan Kim yg kau ceritakan itu, JungMo?"
"iya, Park Timjangnim!"
"baiklah, kau kelihatan sangat berpotensi menjadi Polisi yg kudambakan!
Mulai saat ini, kau dan JungMo akan kulatih menjadi seorang polisi!
Dan kau akan mulai berlatih bersama Geum sunbaenim!
Dia akan menjadi Senior yg membimbing kalian kedepannya!!"
"Ne!"


----------------

Beberapa tahun berlalu..

Usahaku membuahkan hasil, aku dan JungMo diangkat menjadi salah satu murid terbaik Head Leader Park. Dan ditugaskan secara khusus.
Tapi, sayangnya Senior Geum sudah keluar dari kepolisian dan melanjutkan pekerjaannya di luar negeri..

Dan saat itu juga aku diberi tugas yg mungkin akan mempengarui dan mengubah hidupku lagi untuk seterusnya..
"Jay-ssi.. Aku perlu bicara denganmu!"
"Ya, Geum sunbaenim?"
"Seperti yg kau tahu, aku akan melanjutkan pekerjaan berbisnisku lagi..
Aku akan keluar dari kepolisian.. Tapi, suatu saat aku akan memanggilmu untuk menjalankan misi yg penting untukku. Kau mau kan?"
"Baiklah, aku akan menunggunya."

-------

Dan tepat beberapa bulan yg lalu aku baru saja merubah jalan hidupku lagi..
Bertemu dengan seorang gadis cerewet dan keras kepala.
Aku harus menjaganya. Mungkin ini adalah cobaan berat dari Tuhan..
Tapi entah kenapa semakin lama, aku semakin dapat belajar menjadi lebih dewasa..
Anak yg bernama Geum ChangMi ini adalah orang yg dapat mempengaruhi hatiku dari keterpurukan.. Meski pada awalnya aku masih bertidak kekanakan, tapi sekarang aku sudah bisa belajar untuk hidup lagi.

Akhirnya aku juga ditinggalkan oleh kekasihku... Ia bilang Kim Heechul kembali.. Penderitaan lain menimpa diriku.. Dan sekarang, secara tiba-tiba Kangta hyung muncul... Ini adalah cobaan lain yg menimpa diriku.. Aku harap Ayah dan Ibu bisa memberiku sebuah pesan, agar aku dapat menjalani hidup ini dengan benar...

--------

"Jay..
Mulai saat ini, Jalanilah hidupmu dengan penuh semangat!
Anak yg bernama ChangMi itu adalah kekuatan untukmu..
Ayah dan Ibu tahu apa yg kau alami ini berat, tapi pada akhirnya kami yakin kau akan hidup bahagia nantinya..

Sejujurnya, Ayah mu sangat menyanyangi kalian semua.. Ia meminta maaf jika selama ini sudah bayak membuat kalian susah..
Tapi, Ibu mohon, jangan pernah kau kembali menjadi dirimu yg suram..
Jadilah seorang Jay yg baik. Kau tidak perlu khawatir, dari surga kami akan terus menjagamu..

Jangan lupa, kami selalu menyayangimu, sayang.."


---------------------

Author POV

Setelah beberapa lama, akhirnya Jay terbangun..
Kangta dan ChangMi yg sedari tadi menunggu terlihat sangat panik dengan keadaan Jay.

Perlahan Jay membuka matanya, sedangkan ChangMi disampingnya langsung memeluk Jay dengan erat sambil menangis terisak, "Kyaaa!! Jay ahjussi!! Akhirnya kau bangun!! Aku kira kau akan terus tertidur!! Hiks.. Ahjussi jangan pernah meninggalkanku seperti itu lagi!!"

Jay sempat kaget dengan apa yg baru saja terjadi, pikirannya belum stabil.. Tapi ia langsung mengusap-usap kapala ChangMi dan menenangkannya, "Cup cup.. Sudahlah, aku kan sudah bangun sekarang, jangan nangis seperti itu ya!"

Sedangkan Kangta sudah lebih dahulu berbalik badan dan meninggalkan kedua orang itu.. Jay sadar dengan apa yg dilihatnya, maka sejenak ia melepas ChangMi. Perlahan ia berdiri, akhirnya ia berbicara pada Kakaknya, "Hyung.. Maafkan aku.. Ayah meminta maaf padamu, dan mulai sekarang jalanilah hidupmu.. Kau tidak perlu khawatir, karena Ayah dan Ibu akan terus menjaga kita.. Mereka dan aku menyahangimu, Hyung.." Jay mengucapkan itu dengan senyum dan air mata yg terparas di wajahnya..

Kangta terhenti, ia memalingkan kepalanya dan berkata untuk yg terakhir kali, "Aku akan menjalani hidupku menjadi lebih baik.. Aku akan selalu sayang pada Ayah, Ibu, Siwon, dan Jay.. Untuk selama ini, Terima kasih.."
Ia melambaikan tangannya dan berjalan kedalam kabut.
Jay dan ChangMi balas melambaikan tangan.

Pada akhirnya, Jay dan ChangMi berpamitan dengan makam Ibu Jay.
Dan mereka pulang dengan senyum di wajah mereka. "Nah, ayo kita pulang!" ajak Jay. Dengan semangat, ChangMi menganggukan kepalanya, menampilkan eye-smile dari wajahnya. Mereka pun berjalan berdampingan menuju mobil, dan sebelum meninggalkan makam itu, datanglah angin hangat yg menerbangkan daun-daun musim gugur ke langit.

"Ibu, Ayah, Siwon... Terimakasih.."




Burning Leaves
END


_____________


Wkwk, akhirnya selesai periode chapter 9 - 10!!
gimana Flashbacknya Om Jay? Yea.
Semoga bisa dimengerti (gapenting2 amet dan, im going to post 2 chapters more before the year ENDS!!
So STAY TUNE FOR NEXT CHAPTERS
Only in fuckyeahmelbee.blogspot.com!!

THANKS FOR READING!! And Merry Christmas!! ^^

No comments:

Post a Comment