Friday, July 22, 2011

Fan Fiction] I Love You = Chapter 2

Hey, this is the continues of FF I Love You~
by Maarsja Mumu~ :p
ENJOY~

______________

Author: Mesh

Cast: Mieru

GD Big Bang

Victory Big Bang

Genre: Sad

Recommended Song: Big Bang – Lie


Setelah kejadian yang Mieru alami terjadi, dia seperti menjadi stress dirumah, dia jarang bicara, kelihatan tidak bahagia, jarang makan dan makannya hanya sedikit dan hal-hal yang seperti orang stress. Keluarganya mendiamkan Mieru, karena kalau ditanya 'ada apa?' Mieru tidak akan menjawab karena dia tidak mau banyak yang tau tentang kejadian itu.


2 hari sudah berlalu dari kejadian yang Mieru alami.. Victory cemas karena Mieru tidak memberi kabar sama sekali, lalu ditelfon oleh Vic pada saat malam.


{Victory POV}


“Halo.. Mieru, apa yang terjadi? Kau tidak memberi kabar sama sekali, apa kau tidak mau cerita kepadaku?” tanyaku ditelfon kepada Mieru.


“A-aku tidak apa-apa... Hanya sedang tidak enak badan saja kok.” jawab Mieru, tapi aku tidak yakin dengan jawabannya.. pasti ada sesuatu yang telah terjadi diantara Mieru dan GD.


“Oh, baiklah. Jaga dirimu baik-baik ya, istirahat yang cukup, semoga cepat sembuh. Sampai sini dulu ya, daa” kataku dengan ragu-ragu didalam hati.


“Terima kasih ya. Baiklah, daa” jawab Mieru dan dia langsung menutup telfon itu.


Aku sangat yakin pasti ada sesuatu yang terjadi pada Mieru yang membuatnya sangat down dan sedih.. apa mungkin karena GD? Ada apa dengan Mieru dan GD?? Apa sebaiknya aku menelfon GD dan bertanya apa yang telah terjadi?


Ah sudahlah.. besok saja, mendingan aku tidur saja, tidak pantas menelfon malam-malam untuk menanyakan masalah, lagi pula belum tentu juga GD yang sedang bermasalah dengan Mieru....


Mereka berdua sama sekali tidak menghubungi aku selama 2 hari ini, biasanya tak seperti ini.


-keesokan paginya-


'Haah, aku masih memikirkan apa yang terjadi dengan Mieru dan GD??' kataku dalam hati, beberapa menit kemudian, aku ingin menelfon Mieru tapi ternyata Mieru menelfonku duluan.


“Vic, aku ingin memberi tahumu sesuatu.” kata Mieru ditelfon, dia berbicaranya seperti orang sakit, aku tidak tahu dia kenapa.


“Oh baiklah, ada apa?” aku menjawab dengan halus dan sopan.


“Sebenarnya aku bukan tidak enak badan, tetapi karena kejadian pada saat aku ingin bertemu dengan GD.. jadi, pada saat aku menunggu GD, aku sudah menunggu lama tetapi GD belum datang juga, akhirnya aku memutuskan untuuk pulang saja, tetapi pada saat aku berbalik badan kearah pulang, aku melihat GD sedang bersama cewek dan sepertinya cewek itu pacarnya GD.. mereka sangat romantis... aku sebenarnya sangat kaget melihat GD seperti itu dan akhirnya aku menutup mukaku agar tidak ketahuan. Dan semejak kejadian itu, aku sudah seperti ini...” jawab Mieru sambil menahan nangisnya. Kasian dia, padahal Mieru suka GD tetapi GD seperti itu.


“Mieru.. sabar ya, memang itu sudah pasti GD? Mungkin kau salah lihat kalii” kataku, aku hanya ingin menenangkannya dan membuat dia seperti semula, aku tidak mau melihat Mieru sedih.


“Menurutku seperti itu, karena wajahnya mirip sekali dengan GD” Mieru menjawab. Lalu beberapa saat kemudian, kami berenti telfon-telfonan. Dan aku langsung menelfon GD.


“GD, saat hari sabtu kemarin kau ke Bridge yang kau dan Mieru suka bertemu tidak?” kataku kepada GD.


“Iya, sore-sore aku kesitu, memang kenapa?” kata GD dengan santai dan seakan-akan dia tidak tahu apa-apa.


“Kau kesitu dengan siapa?” kataku kepada GD.


“Memangnya kenapa sih? Itu kan bukan urusanmu.!” lalu GD langsung menutup telfon itu. Aku sudah curiga dengan GD.. aku kasian dengan Mieru.


{Mieru POV}


'Aku sangat tidak percaya bahwa itu GD... ini adalah hal yang paling menusuk bagiku.' kataku dalam hati dan mengingat masa kecil kami berdua. Aku dan GD bertemu pada saat Playgroup, waktu itu kami bisa berteman karena rumah kami berdekatan. Jadi kami selalu main bersama saat di Playgroup dan rumah sampai kami ingin masuk Elementary School, pada saat itu, aku dan GD sama-sama ingin pindah rumah, dan jarak antara rumah kami sangat jauh. Tapi untungnya saat Elementary School, kami masih satu sekolah. Tapi pada saat Junior High School, kami sudah berbeda sekolah tetapi kami tetap berhubungan tidak ada putusnya (*ea) jadi kami masih tetap dekat. Kami juga suka ketemuan di Bridge yang kami suka dan sekarang menjadi tempat kita sering bertemu. Aku dan GD beda sekolah sampai sekarang, Senior High School. Dari dulu kami belum pernah bertengkar dan merasakan yang sedih karena salah satu dari kami... baru kali ini aku merasakan yang membuatku sedih karena GD.


Aku hanya bisa merenungkan itu. Pada saat ulang tahunku kemarin, yaitu ulang tahunku yang ke-17, GD masih baik-baik saja.. aneh.


Lalu beberapa jam kemudian Vic sms aku bahwa dia mengajak kami bertiga, aku, GD dan Vic ketemuan di Restraunt yang waktu itu GD mengenalkan Vic kepadaku.


-sesampai di Restraunt-


Vic sudah sampai duluan, aku langsung menghampiri Vic, tetapi GD belum datang. “GD sudah datang? Dimana dia?” kataku kepada Vic.


“Dia belum datang, katanya tadi dia masih dijalan. Jadi gimana? Kau sudah baikan kan? Kau makannya sudah normal kan?” kata Vic.


“Kau tau darimana kalau aku makannya hanya sedikit dan jarang-jarang?” kok dia bisa tahu kalau aku jarang makan?-_- pasti Izumo Oppa mengasih tau, kan dia dekat dengan GD dan Vic. Izumo Oppa memang sudah kenal Vic lama, soalnya waktu itu dikenalkan dengan GD juga tapi aku tudak tahu -_-


“Izumo Oppa memberi tahuku, tapi dia tidak memberi tahu ke GD, katanya waktu itu kau dan GD sempet tidak berhubungan tetapi masih berhubungan denganku jadinya dia berpikir bahwa kau sedang ada masalah dengan GD dan dia hanya memberi tahuku” benarkan kataku, pasti Izumo Oppa, untung dia tidak memberi tahu GD..


Pada saat aku mengobrol-ngobrol dengan Vic, tiba-tiba GD datang dengan tenang. “Hey, ada apa? Sudah lama menunggu ya? Maaf ya” kata GD kepadaku dan Vic.


“Tidak, Mieru juga baru saja datang 5 menit yang lalu” kata Vic sambil menyuruh GD duduk.


“Oh, baiklah” kata GD kepada Vic. Setelah GD datang, kita bertiga langsung memesan minuman dan makanan kecil. Sambil menunggu, kita bertiga ngobrol-ngobrol.


“Kau pada hari sabtu kemarin ada ketemuan dengan seseorang tidak di Bridge yang kau dan Mieru suka ketemuan disitu?” kata Vic kepada GD.


“Iya, dengan Mieru” kata GD sambil menunjukku.


“Lalu mengapa kau tidak datang? Aku sudah menunggumu lama dari siang sampai sore” kataku kepada GD.


“Aku sudah datang kok, aku juga mencarimu..” kata GD kepadaku. Mungkin aku harus memberi tahu sebenarnya yang aku lihat...


“Jujur saja GD.. Aku melihatmu sedang bersama cewe dan kau seperti sudah pacaran dengan dia, memangnya kau sudah punya pacar? Kenapa kau kali ini tidak bilang?” Kataku kepada GD. Biasanya kita tidak seperti ini, kita tidak ada rahasia-rahasiaan, kita open minded.


“Ngg.. Yaa, itu memang benar tapi aku bukan pacarnya, percayalah.. Sebenarnya aku hanya ingin tahu apa yang kau bicarakan dengan Vic, aku hanya merasa tersingkirkan, jadinya aku seperti itu sabtu lalu, tadinya aku ingin bicara kepadamu tetapi aku tidak melihatmu..” Kata GD sambil memasang muka yang sedang memohon.


Aku dan Vic hanya terdiam saat GD berbicara seperti itu. Lalu dia berbicara lagi “Sebentar-sebentar... apakah kau tau mengapa aku mengenalkan kau dengan Vic? Apakah kau tau alasannya?” kata GD kepadaku.


“Tidak. Memangnya kenapa?” tanyaku ke GD.


“*sigh-ing* Untuk menjagamu saat aku sedang tidak bisa menjagamu.” Kata GD dengan tegas. Aku hanya bisa menunduk, karena aku merasa sangat bersalah... dia merasa tersingkirkan karena aku dan Vic, dan sebenarnya dia mengenalkan aku dengan Vic hanya untuk menjagaku pada saat dia tidak bisa..


“Maaf.. Sebenarnya yang aku bicarakan dengan Vic adalah kau..” kataku kepada GD sambil tetapu menunduk dikit. “Vic, beri tahulah” kataku kepada Vic, sambil pandanganku langsung tertuju ke Vic.


“Kau tidak memberi tahu perasaanmu dulu? Pada saat hari sabtu..” kata Vic dengan muka sedikit bingung, lalu aku mengangguk.


“Aku sebenarnya kesal dan sedih saat melihatmu dengan cewe itu.” kataku kepada GD dan GD pun langsung diam.


“Maaf.. Oh iya, ada sesuatu yang harus kukatakan kepadamu, tapi akan kukatan besok di Bridge pukul 03.30” kata GD kepadaku. “sekarang aku harus pergi, tidak apa-apa kan? Kau tidak usah khawatir Vic, aku dan Mieru bisa menanganinya masalah ini kok” kata GD, kepada Vic.


“Baiklah” kata Vic, kepada GD. “Tapi kau beneran datang ya? Aku tidak mau menunggumu lama lagi, aku masih takut kejadian seperti itu lagi” kataku kepada GD.


“Iya, aku akan datang” kata GD kepadaku. “Yasudah, Bye~” lanjut GD kepadaku dan Vic sambil melambaikan tangannya *ea.


{GD POV}


-keesokan sorenya-


'Dimana ya Mieru? Jangan bilang dia ingin balas dendam kepadaku..' kataku dalam hati, aku sudah agak lama menunggu Mieru.


Tiba-tiba ada yang memanggil namaku dari arah belakang, “GD! GD!!” saat aku menengok belakang, ternyata itu Mieru! Akhirnya dia datang juga. “*hosh* maaf aku telat sekali, tadi ada saudaraku dirumah, jadi belum dibolehkan keluar dulu” Mieru mengatakan itu sambil ngos-ngosan.


“Iya tidak apa-apa kok. Sekarang saudaramu sudah pulang?” kataku sambil memegang pundaknya Mieru.


“Belum sih, tapi aku sudah dibolehkan keluar kok, karena aku bilang aku ingin bertemu denganmu, hehe ^^” dia mengatakan itu sambil senyum-senyum.


“Yasudah, aku ingin memberi tahumu seakarang saja ya” kataku sambil melepas tanganku dari pundak Mieru.

“Baiklah, ada apa?” kata Mieru.


“Aku akan pindah ke Tokyo, Japan” pandangan Mieru langsung kosong saat aku bicara seperti itu, dan tidak lama Mieru langsung menunduk.


“Untuk selamanya?” tanya Mieru dengan kepalanya yang masih menunduk dikit.


“Aku tidak tahu, aku akan kabarkan lagi kalau keputusannya sudah pasti, ya?” lalu Mieru mengangguk, lalu bicara, “Kapan kau berangkatnya?” tanya Mieru.


“Nanti, pukul 20.00 aku take off” kataku. “Baiklah kalau itu memang keputusanmu dan keluargamu” jawab Mieru.



{Author POV}


pukul 17.00


“Yasudah, aku berangkat sekarang ya..” kata GD kepada Mieru. Lalu Mieru menjawab “Baiklah”

Lalu GD langsung pergi dan Mieru pun juga pulang. Sesampai dirumah, Mieru merasakan bahwa Love is Pain dan sakit hati atau patah hati *ea.


TO BE CONTINUED~^^

No comments:

Post a Comment